Administrator’s web assignment

9 01 2010

This web is created for our web assignment (penerapan komputer)..

This web is created by :

Josses 1301037202

Samuel Yudianto 1301010964

thank you..





Excercises lessons 1 and 2

4 01 2010





Lesson 2 – VOWELS

4 01 2010

Basics of Biblical Hebrew Grammar: Second Edition by Gary D. Pratico and Miles V. Van Pelt (Hardcover – Aug 1, 2007)

FULL VOWELS

Ancient Hebrew had no written system of vowels. The language was read and spoken according to an oral tradition handed down from generation to generation.

Here is the A, I, U, E, and O vowels: Baca entri selengkapnya »





Lesson 1 – THE ALPHABET

4 01 2010

These lessons are extracted from:

http://www.hebrew4christians.com

Basics of Biblical Hebrew Grammar: Second Edition by Gary D. Pratico and Miles V. Van Pelt (Hardcover – Aug 1, 2007)

For the pronounciation, here is the link:

http://www.hebrew4christians.com/Grammar/Unit_One/Aleph-Bet/aleph-bet.html

For the transliteration, here is the link:

http://www.hebrew4christians.com/Grammar/Unit_One/Transliteration/transliteration.html

_______________________________________________________________________________________________

1. The pronounciaation recommended here is based upon in modern Hebrew. It is known as the Sephardic pronounciation.

2.  There are 22 letters in the Hebrew alphabet.  This number is arrived at by counting “sin” and “shin” as variant of the same letter.

3. The first letter in the alphabet is “alef”, but it must not be confused with English “a” or Greek “alpha”. The 2 are vowels, while “alef” always a consonant.

4. There are no capital letters in Hebrew

5. Five Letters take special forms when they stand at the end of a word (kaf, mem, nun, pe, and sade) Baca entri selengkapnya »





Dampak lagu sekuler bagi kehidupan KEROHANIAN

16 12 2008

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa di Indonesia sekarang banyak terbit lagu-lagu yang tidak mendidik anak-anak zaman sekarang atau lagu-lagu yang belum pantas untuk anak-anak ( < 17tahun), contohnya seperti lagu-lagu percintaan, nafsu-nafsu dunia, dan penggunaan kata-kata yang tidak mendidik yang dimasukkan di dalam lagu-lagu dewasa ini. Sudah jelas bahwa lagu-lagu sekuler atau lagu-lagu “dunia” tersebut tidak mendidik bila dilihat dari sisi psikologis anak, namun apakah hal ini ikut berpengaruh dalam kehidupan seseorang dalam bergaul dengan TUHANnya???

Jawabannya jelas BERPENGARUH. Mengapa??

Karena setiap manusia memiliki tingkat/level kebutuhan yang berbeda-beda. Dalam hal ini, saya akan memakai theory of needs dari John Maslow. Contohnya, orang yang berada dalam physical needs pasti akan berdoa dan meminta hal-hal yang berhubungan untuk memuaskan kebutuhan fisiknya, seperti mendapat makanan dan minuman yang enak, uang dan penghasilan yang memadai, rumah yang baik, dan lain-lain. Demikianlah seterusnya bila orang berada di level security, love and belonging, dan esteem. Orang yang berada di keempat level yang pertama ini akan cenderung meminta kepada TUHAN dengan sifat SELF CENTER.

Bila seorang anak sudah terbiasa dengan hal-hal dewasa dan diterima oleh lingkungannya, maka ketika dewasa, ia cenderung mencari hal-hal lain yang membuat ia diterima juga di lingkungan tempat ia tinggal, DITAMBAH sadar atau tidak sadar, ia akan melakukan apa yang disebutkan lirik-lirik lagu waktu ia kecil dan kemungkinan besar, ia TIDAK AKAN DAPAT MENCARI ALLAH dengan sifat GOD CENTER.





Aku bangga menjadi siswa SMA Tarsisius 2

10 12 2008

Sudah terlihat sejak saya SD di Tarsisius II, bahwa sekolah ini berpotensi untuk menjadi sekolah yang baik dan mendidik murid-muridnya. Tak diragukan lagi, memang pergaulan di lingkungan remaja saat ini makin lama makin merosot dengan angka penelitian yang menunjukkan makin banyaknya remaja yang terjebak dalam pergaulan bebas, rokok, drugs, dll. Tapi, di SMA Tarsisius 2, saya tidak menemukan hal-hal semacam itu. Kalaupun ada, hanya 1 atau 2 orang anak dari 100 orang yang menjadi murid di Tarsisius 2 ini. Dengan kegiatan-kegiatan positif dan membangun kerohanian yang baik dapat mengurangi hal-hal negatif dari pergaulan murid-murid zaman sekarang.

Penelitian menunjukkan, SATU saja orang dewasa yang dimiliki oleh seorang remaja, mampu menurunkan kemungkinan pergaulan buruk dan tingkah laku buruk sampai 85%. Di SMA Tarsisius 2, guru cukup dekat dan menjadi teman bagi murid. Karena itu, tingkat tingkah laku murid bandel di SMA Tarsisius 2 cukup rendah.





Pendapat saya tentang novel Laskar Pelangi

22 09 2008

Novel Laskar Pelangi adalah novel yang sangat bagus dan sangat memberi semangat terutama bagi pelajar-pelajar Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya cukup menarik dan cukup lengkap yang dibutuhkan oleh pelajar saat ini. Para pelajar harus meniru semangat yang dimiliki oleh beberapa tokoh di novel Laskar Pelangi ini.

Demikianlah pendapat saya tentang novel Laskar Pelangi bila saya melihatnya dari sudut pandang banyak orang. Saya akui bahwa nilai-nilai yang terkandung didalam novel ini sangat berguna. Tapi bagi saya pribadi, nilai-nilai yang saya tarik, khususnya nilai-nilai yang baru saya sadari ketika saya membaca novel ini hanya sedikit. Kebanyakan nilai-nilai, teladan-teladan dan ajaran-ajaran hidup sudah saya dapat ketika saya membaca Alkitab. Ketika saya membaca novel Laskar Pelangi, beberapa kali saya teringat akan ayat-ayat di Alkitab yang berbicara tentang hal tersebut.

Contohnya, ketika Trapani masuk RSJ karena ketergantungan kepada ibunya, saya teringat ayat yang mengatakan bahwa jangan kita mengandalkan (dalam arti menomor-satukan/menggantungkan sepenuhnya hidup) orang lain selain dari Tuhan.

Contoh lain, ketika SD PN kalah oleh SD Muhammadiyah, saya teringat bahwa orang sombong cepat atau lambat akan jatuh. Yang meninggikan diri akan direndahkan dan yang merendahkan diri akan ditinggikan.

Meskipun nilai-nilai baru yang saya temukan tidak terlalu banyak, tapi saya akui bahwa novel ini sangat bagus untuk memberi semangat kepada banyak orang.





Aku ingin sekolahku aktif mengajarkan Free/Open Source Software (FOSS)

15 05 2008

FOSS merupakan software yang diproduksi oleh anak-anak bangsa Indonesia. FOSS tentunya tidak kalah dari software-software lain, sehingga memang harus diajarkan di sekolah-sekolah. FOSS dapat diajarkan di sekolah pada pelajaran TIK, PPKN, Bahasa Indonesia, dan lain-lain yang biasanya menggunakan software komputer unutk mengerjakan karya tulis, makalah, dan lain-lain.

Model-model pengajaran FOSS yaitu dengan praktek 85% dan teori 15%. Akan membosankan bila model atau metode pengajaran hanya berupa teori. Bukan hanya pada saat mata pelajaran TIK saja FOSS dapat diajarkan, tapi seperti mata pelajaran Bahasa Indonesia atau PPKN yang dapat melatih siswa memakai FOSS dengan cara memberikan tugas yang menggunakan komputer. Bukan hanya kemampuan menggunakan software ini yang meningkat, tetapi kebanggan siswa terhadap produk dalam negeri yang akan meningkat dan semangat nasionalisme yang sudah pernah pudar di generasi ini akan bangkit kembali.

Pengajaran FOSS di sekolah tentunya harus dilihat juga dari segi kurikulum yang ditetapkan pemerintah. Kurikulum yang dianjurkan pemerintah haruslah berpihak pada warga Indonesia dan karya-karyanya. Materi yang diberikan oleh sekolah tentunya harus seimbang dengan kurikulum yang ditetapkan pemerintah. Karena itu, FOSS lebih baik dimasukkan ke dalam kurikulum.

Jika FOSS belum dapat mengcover semua materi, materi dapat diberikan dengan menggunakan software lain. Untuk hal yang satu ini, marilah kita bersama-sama membuat karya bangsa yang unggul di bidang manapun dalam pembuatan ide-ide baru yang orisinil.

Kurikulum dan kesadaran kita sendiri sebagai pendidik dan peserta didik untuk membantu Indonesia dalam meningkatkan kebanggan kita sebagai warga Indonesia dalam menggunakan software dalam negeri yang dapat membantu FOSS supaya diajarkan di sekolah-sekolah. Karena itu, marilah kita sebagai warga Indonesia yang cinta tanah air, dapat memajukan karya-karya anak bangsa dalam menjadi “kepala” dalam peningkatan teknologi. MAJU DAN JAYA BANGSA INDONESIA!!!!





Aku pelajar Indonesia bangga menggunakan Free/Open Source Software (FOSS)

15 05 2008

Free/Open Source Software (FOSS) adalah software yang dikeluarkan oleh Indonesia sendiri. Selain memiliki keunggulan produksi negeri sendiri, FOSS juga dapat diperoleh secara GRATIS di daerah Indonesia. FOSS tentunya tidak kalah dari produk-produk luar negeri dan kita seharusnya bangga menggunakannya.

FOSS memiliki banyak fungsi, yaitu seperti mengetik, mengerjakan tugas sekolah, dan lain sebagainya. FOSS juga memiliki fungsi yang tidak dimiliki oleh penyedia lainnya, yaitu dapat meng-crop gambar dalam satu aplikasi. Penggunaan FOSS dalam kehidupan dijamin dapat membantu kegiatan Anda yang berhubungan dengan penggunaan software komputer. FOSS merupakan produk yang berhasil diproduksi oleh anak-anak bangsa sendiri yang tentunya makin membuat saya bangga kepada bangsa ini

Kita sebagai generasi penerus bangsa Indonesia, sudah seharusnya bangga untuk menggunakan program FOSS. Selain dari banyak kelebihan-kelebihan yang dapat diberikan oleh FOSS, adalah suatu kebanggan lebih bila kita sebagai warga Indonesia menggunakannya, karena hasil jerih payah saudara kita setanah-air dapat kita manfaatkan sebaik-baiknya, tanpa harus membeli software dari negara lain yang tentunya memperkaya bangsa lain. Ditengah banyaknya bencana yang dialami Indonesia saat ini, anak-anak Indonesia dapat berkarya yang tentunya dapat membuat wajah Indonesia di mata dunia menjadi lebih bersinar.

Bukan hanya warga Indonesia yang memakai FOSS, karena dilihat dari kelebihan-kelebihan yang dimiliki, sangat disayangkan bila penduduk dunia tidak menggunakannya. FOSS yang diproduksi anak bangsa pastinya dapat menerobos perdagangan software dunia, karena tidak kalah dengan software-software lain.

Akhirnya, saya dapat mengucapkan selamat kepada bangsa Indonesia yang dapat memproduksi anak bangsa yang dapat memajukan Indonesia di mata dunia. Karena itu, JANGAN MALU MENGGUNAKAN FOSS NEGERI SENDIRI!!!





Dampak lagu sekuler bagi kita

15 04 2008

Lagu sekuler yang banyak diproduksi di Indonesia menurut saya kurang mendukung perkembangan anak secara maksimal. Banyaknya produksi lagu-lagu sekuler dan penjualannya yang bebas, memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk meng-explor hal-hal yang belum seharusnya ia ketahui. Contoh: lagu percintaan, seharusnya anak-anak dibawah umur 20th(yang kebanyakan orang sudah mulai dapat melihat dunia dan dapat memilah mana yang baik dan yang buruk) tidak mendengar lagu seperti ini. Lagu-lagu yang mengandung lirik yang sangat dewasa dapat membuka kosa kata maupun tingkah laku anak-anak menjadi seperti orang dewasa, dan tentunya belum pantas hal ini dilakukan oleh anak-anak. Masa anak-anak udah pacar-pacaran tanpa mengerti apa arti dari pacaran itu sendiri dan tujuannya yang jelas.